Selasa, 21 April 2009

pemeran

Berlaku sebagai aktor dalam pementasan Di Bawah Lapisan Es:


1. Sahlan Bahuy sebagai Paul Niemand
2. Puspita Hadiati sebagai Aurelius Glasenapp
3. Deden Syarip sebagai Karl Sonnenschein
4. Valent sebagai Bocah









Tokoh Paul Niemand berbicara tentang eksistensi dirinya. Paul Niemand merasa tidak ada seorangpun yang memperhatikan dirinya, tak ada seorangpun yang mengajaknya berbicara. Dunia seolah-olah membeku. Setiap monolog-monolog yang dibawakannya menyimbolkan keterasingan. Dia merasa hanya dia sendirilah yang berada di dunia ini. Kesepian yang membut jiwanya beku.

Karl Sonnenschein adalah seorang manager muda yang sangat agresif dalam memperjuangkan kebenaran kapitalis, seorang konsultan yang juga berbicara banyak hal tentang politik dan peranan media masa. Menciptakan dunia yang lain(dunia kapital) adalah mungkin.

Aurelius Glasenapp yang mengalami sindrom imajinasi, mentransformasikan benda menjadi sesuatu yang hidup. Yang bila didalami juga merupakan isme materialistis (materialis dan realistis).
Dia membayangkan benda-benda bergerak dengan sendirinya. Dia seolah-olah melihat televisi dan mobil sedang berbelanja ke Shoping Mal untuk membeli keperluan mereka: Boneka, Poster, vcd dll. Mobil dan televisi juga membeli cinta, perdamaian dunia sinar matahari dan persaudaraan.
Aurelius Glasenapp melihat Yesus berjalan-jalan dengan mobil dan televisi. Bersama-sama mereka menerangi kerajaan gelap.
Manusia sudah tidak memiliki kebahagiaan. Hanya bendalah yang berbahagia.

Tokoh Bocah datang dengan membacakan inflasi saham dan perusahaan-perusahaan besar dunia yang telah dan nyaris hancur. Si Tokoh Bocah juga merasa sedih dan asing akan kehidupanya. Tidak tahu apa yang akan dilakukannya. Dia kesepian di dunia ini.